Selasa, 25 November 2008

Fiksi dan Kenyataan

Antara Fiksi dan Kenyataan

Fiksi ilmiah apa yang mungkin? begitulah yang saya baca pada suatu majalah yang mengangkat tema melalukan perjalanan lebih cepat dari cahaya, teleportasi materi melintasi ruang dan waktu, mesin-mesin cerdas, dan komunikasi tanpa batas. dalam cerita fiksi segalanya mungkin. namun, apakah fiksi ilmiah ini juga dapat menjadi kenyataan??

Scootty, Beam! adalah ucapan paling terkenal dalam fiksi ilmiah. sejak kru pesawat ruang angkasa Enterprise pada tahun 1966 memasuki ruang transporter, lalu melebur menjadi titik-titik terang dan beberapa detik kemudian mewujud kembali di planet lain, para "Trekker" bertanya-tanya, mungkinkah ini merupakan suatu cara untuk melakukan perjalan ke masa depan?

penulis fiksi ilmiah selama ini menunjukkan kemampuan "cenayang-nya". perjalanan Jules Verne ke bulan adalah kisah klasik, sejak industri film mengambil genre ini, efek-efek teknis semakin dibutuhkan. dalam hal ini, serial startrek memainkan peranan penting. untuk mengembangkan skenario masa depan serealistik mungkin, hollywood bahkan memperkerjakan ilmuwan sebagai konsultan di studio.

Tenaga Warp :

Dengan Energi yang Sangat Besar, Secara Teoristis Mungkin . .

Melakukan perjalanan dengan kecepatan beberapa kali kecepatan cahaya termasuk bagian tetap petualangan ke ruang angkasa dalam cerita fiksi ilmiah. alasannya jelas, tanpa kecepatan super ini, para tokohnya akan termakan waktu sebelum sempat menemukan sesuatu yang menarik, di sini, penulis fiksi ilmiah harus menyediakan dua hal :

1. System penghasil energi yang dibutuhkan .
2. Penjelasan masuk akal mengenai bagaimana hukum-hukum fisika dapat ditembus.

Pesawat Enterprise dan pesawat-pesawat berikutnya dilengkapi dengan dengan dua system penghasil energi pendorong. melalui fusi nuklir, dorongan impuls mencapai kecepatan 1/4 hingga 1/2 kecepatan cahaya. untuk lebih cepat digunakan "Warp" sebutan tenaga pendorong dalam FIlm StarTrek untuk kecepatan beberapa kali kecepatan cahaya. Warp memanfaatkan energi yang dilepaskan dalam reaksi materi dengan anti-materi.

di sini para pembuat film telah berada di jalur yang tepat. di dalam akselerator partikel di pusat penelitian nuklir Cern, Geneva, pada tahun 1981 untuk pertama kalinya anti-proton berhasil diproduksi, sebelumnya masih diperdebatkan apakah anti-materi itu sebenarnya ada atau tidak ada.

materi dan anti-materi saling memusnahkan satu sama lain dan energi dalam jumlah besar akan dilepaskan pada proses pemusnahan ini. energi yang dilepaskan ini setara dengan 200 kali Bom Hidrogen. hingga kini, anti materi baru dihasilkan dalam bentuk partikel berusia singkat


Perjalanan Menembus Waktu :

"Jalan Pintas Menembus Ruang dan Waktu"

menurut teori Relativitas einstein, tak ada benda dan orang yang dapat bergerak lebih cepat dari kecepatan merambatnya cahaya di udara. semakin cepat sebuah objek bergerak, semakin besar massanya. pada kecepatan cahaya, massa benda akan menjadi tak terhingga. namun, jika ingin memasuki dunia-dunia baru baru yang belum pernah dikunjungi manusia , anda tidak boleh berpegang pada pembatasan kecepatan kosmik.

einstein masih menyisakan celah masuk bagi yang kreatif: "dimana ada lengkungan pasti ada jalan keluar" demikian pemikiran yang dikemukakan para teoritikus StarTrek. mereka bahkan melangkah lebih jauh : Enterprise sendiri mendistorsi ruang untuk melaju lebih cepat daripada cahaya dengan kecepatan Warp (Warp = mendistorsi)

para fisikawan membenarkan bahwa secara teoristis hal itu mungkin dilakukan. pesawat berada dalam sebuah gelembung ruang-waktu, yang memendekkan ruang-waktu di depan Enterprise dan mengembangkannya di belakang gelembung. namun, jumlah energi yang dibutuhkan untuk sebuah perjalanan ruang angkasa besarnya beberapa kali lipat massa semesta yang dikenal.


Perjalanan Menembus Waktu


Apakah Tenaga Warp dapat berfungsi? saya sedang meneliti nya (Prof.Stephen Hawking. Fisikawan)

Teori Einstein dan Hawking mengenai ruang dan waktu menyediakan latar belakang ilmiah bagi "bahan" lainnya dalam adonan fiksi ilmiah: Time Travel atau perjalanan menembus waktu. memang tak ada fisikawan yang benar-benar dapat membangun sebuah mesin waktu, tetapi Time-Travel masih menjadi topik hangat dikalangan ilmuwan. hanya saja, mereka menyebutnya sebagai "jalur waktu tertutup".

fisika menunjukkan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menolong para time-traveller (pelancong penembus waktu) mengatasi situasi paradoks. situasi ini timbul antara lain ketika masa depan dapat di ubah dengan mengubah masa lalu nya. contoh tipikal untuk itu adalah kembali ke masa lalu dan "membunuh kakek" misalkan. jika kakek tiada, ayah pun tak akan ada, lalu bagaimana dengan keberadaan kita di masa depan? teoru Quantum Gravitasi dan pengembangan teori "banyak dunia" (multiinverse) memiliki sebuah solusi yang masuk akal: setiap perubahan pada masa lalu akan menghasilkan sebuah dunia pararel. dengan kata lain alur waktu menjadi bercabang.

menurut para teoritikus, saat ini kita masih aman dari kunjungan masa depan, karena masa sebelum mesin waktu dibuat pada dasarnya tidak dapat dikunjungi.

copyright chip


Tajuk Kesehatan


Tajuk : Rp.6 Triliun Untuk Berobat ke Luar Negeri

Sejak tahun 2003 sampai sekarang biaya berobat ke luar negeri orang-orang indonesia mencapai $600 juta atau $120 juta/tahun. kalau dikalikan dengan kurs Rp.10000/dollar saja maka setiap tahun sekitar Rp.1,2 triliun uang yang dihabiskan untuk berobat ke luar negeri, atau Rp.6 triliun selama lima tahun ini. jumlah warga indonesia yang berobat ke luar negeri selama lima tahun terakhir sekitar 100.000 orang.

angka di atas dikemukakan oleh Menteri Kesehatan Dr.Siti Fadillah Supari saat meresmikan Rumah Sakit bertaraf Internasional di Cikarang Jakarta. beberapa waktu lalu, tujuan membangun RS tersebut juga untuk mencegah mengalirnya dana yang begitu besar ke luar negeri. warga negara indonesia yang berobat ke luar negeri terus bertambah sehubungan dengan membaiknya ekonomi.

memang tidak pernah terbayangkan uang sebanyak itu diberikan ke negara lain. padahal tidak semua orang bisa berobat ke luar negeri menderita sakit berat, ada yang sakitnya ringan bahkan ada pula yang sekedar general check up sembari berbelanja. beberapa Rumah Sakit bisa dibangun, berapa peralatan medis mutakhir bisa dibeli, berapa ribu orang miskin bisa dibantu kesehatannya, jika uang itu tidak dihamburkan ke luar negeri

meski tidak ada data pendukungnya, hampir pasti sebagian besar dari mereka berobat ke singapura. kecuali dekat, pelayanan rumah sakit di singapura terkenal sangat baik. di dunia, singapura menduduki peringkat atas dalam memberikan pelayanan kepada pasien. malaysia kini juga berusah "mencegat" pasien-pasien dari indonesiadengan menawarkan service yang tak kalah baiknya.

indonesia sekarang memang tidak bisa disamakan dengatn tahun 1970 atau 1980-an dimana pasien hanya menjadi obyek yang tidak bisa menuntut perlakuan lebih baik, rumah sakit pemerintah bisa menjadi contoh betapa buruknya pelayanan kepada pasien. dari fasilitas yang minim, bangal perawatan yang seadanya sampai pelayanan paramedis yang kurang memanusiakan pasien, semuanya membuktikan rendahnya mutu pelayanan kesehatan di negeri ini.

di Rumah Sakit Swasta pelayanan juga tidak jauh berbeda kecuali pasien VIP, fasilitas memang lebih baik, kebersihan lebih terjaga, paramedis mau tersenyum, tapi dokternya banyak yang "senang bekerja cepat" karena ditunggu pasien di rumah sakit lain. sehingga pasien tidak punya waktu banyak untuk berkonsultasi. Dokter-dokter sepertinya tidak punya waktu banyak untuk bicara dengan pasien.

Pasien banyak yang tidak puas, orang mampu lantas mencari alternatif lain. kebetulan orang indonesia boros dan senang pamer sehingga beramai-ramailah mereka pergi ke luar negeri. masyarakat yang ekonominya sudah mapan tak mau berurusan dengan sesuatu yang sudah tidak masuk dalam strata kehidupannya. bagi mereka uang nomor dua, yang penting tidak "menderita" selama menjadi pasien. termasuk mereka adalah para pejabat dan keluarganya.

tampaknya singapura menangkap gejala ini, maka dibukakanlah pintu selebar-lebarnya bagi pasien orang indonesia. apalagi kini dari Batam orang cukup menyeberang saja. semuanya dipermudah, bahkan Rumah Sakit Singapura juga memiliki perwakilan di Indonesia. kapan pun orang mau berobat ke negeri singapura sudah bisa di urus, mulai dari rumah. bukan hanya itu, pelayanan para dokter dan paramedis juga sangat memuaskan, ramah dan penuh empati, sehingga pasien menjadi betah. singapura meraup dua keuntungan, biaya berobat dan pengeluaran lain para pasien yang sekaligus juga turis.

kita yakin sebenarnya para dokter di indonesia tidak kalah cakap dibanding singapura dan malaysia. Fakultas kedokteran kita juga mendidik calon-alon dokter dari negara lain termasuk malaysia. karena itu disamping meningkatkan fasilitas Rumah Sakit, yang lebih penting adalah meningkatkan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat modern dan mapan. kalau dokter dan paramedis masih bersikap seperti sekarang, angkuh, kurang empati, senang mengunci mulut dan serba tergesa-gesa, yakinlah pasien berkantong tebal tetap memilih berobat ke luar negeri.

Tidak ada komentar: