Sabtu, 06 Desember 2008

TENTANG VIRUS COXSACKIE

VIRUS COXSACKIE

wabah sindroma tangan, kaki, dan mulut yang disebabkan virus coxsackie di singapura baru-baru ini bukanlah yang pertama kali menghebohkan dunia. wabah besar coxsackie pernah terjadi di inggris pada tahun 1994. saat itu ditemukan sekitar 952 kasus, yang seluruhnya terjadi pada anak-anak berusia 1 - 4 tahun.

seperti wabah penyakit lainnya, serangan coxsackie yang pada keadaan tertentu dapat menyebabkan kematian ini tentunya sangat menggelisahkan masyarakat. di indonesia, belakangan juga ditemukan beberapa kasus. meski baru satu atau duaorang anak saja yang terkena, sudah cukup membuat takut para ibu yang masih memiliki anak berusia balita.

VIRUS COXSACKIE BUKAN VIRUS BARU

virus ini diberi nama Coxsackie, karena pertama kali ditemukan di daerah Coxsackie, New York pada tahun 1948. kala itu, virus Coxsackie menyerang lambung dan dapat menyebarkan dengan segala cara. sepuluh tahun kemudian, barulah dikenal sebagai sindroma "tangan, kaki, dan mulut"

kemudian, beberapa tipe virus serupa ditemukan, yaitu Coxsackie tipe A, B, dan A16. dalam jangka waktu tertentu, virus Coxsackie acap mengalami mutasi. perubahan yang dialami oleh Coxsackie tipe B lebih cepat di banding Coxsackie tipe A. setiap 2-5 tahun, Coxsackie B memproduksi "model terbaru". Coxsackie B ini dijuluki sebagai "peluru dalam roket". yang dapat mewabah karena penyebarannya berlangsung sangat cepat. diduga, penyebab epidemi Coxsackie di Sarawak belakangan terakhir ini adalah Virus Coxsackie jenis B.

PENYEBARANNYA

Coxsackie dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak berusia 2 minggu hingga 5 tahun. virus Coxsackie tergolong berumur panjang ini mudah sekali tersebar, dalam suhu panas maupun kering. Coxsackie juga dapat bertahan hidup di bahan organik dan di dalam air yang tercemar.

virus ini menyebar terutama lewat makanan atau minuman yang sudah tercemar kotoran penderita (fecal-oral route). pencemarannya bisa terjadi melalui sentuhan tangan, lalat, lipas atau tikus yang memindahkan virus dari kotoran penderita ke makanan/minuman. virus juga dapat menyebar dengan mudahnya melalui tetesan air liur yang keluar ketika penderita batuk, bersin, atau bahkan ketika bercakap-cakap.

TANDA DAN GEJALA VIRUS COXSACKIE

Gejala baru akan timbul setelah 3-5 hari virus memasuki tubuh penderita. gejala yang sangat khusus adalah timbulnya bintik-bintik merah berisi air (menyerupai kutu air, berdiameter 3-7 mm) pada telapak tangan, kaki dan mulut.
gejala ini biasanya didahului beberapa keluhan berupa :

1. Deman (panas tubuh antara 30-40 derajat celcius)
2. sakit tenggorokan
3. sakit kepala.
4. hilangnya selera makan, mual
5. sakit perut
6. nyeri otot
7. sariawan di mulut

namun, ada juga sumber yang menyebutkan bahwa sering kali anak-anak yang terserang virus Coxsackie malah tidak menunjukkan gejala khusus. gejalanya lebih mirip demam biasa yang akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. tak jarang juga ditemukan gejala panas yang hilang timbul (biphasic), sehari panas, hari berikutnya normal. panas yang sama akan kembali timbul dalam 2-4 hari selanjutnya.

KEMUNGKINAN KOMPLIKASI VIRUS COXSACKIE

Bagi sebagian besar anak-anak yang sistem kekebalannya tubuhnya bekerja dengan sempurna, serangan virus Coxsackie tidak akan membahayakan. tapi, anak-anak yang tidak memiliki sistem kekebalan tubuh tertentu dapat menjadi sangat rentan terhadap virus Coxsackie. Virus Coxsackie akan menimbulkan infeksi dan berbagai komplikasi. bahkan, jika virus Coxsackie menyerang organ yang sangat vital seperti jangtung, dan otak , maka akan menyebabkan kematian.

jika virus Coxsackie menyerang jaringan otot jantung, terjadilah Myocarditis yang bisa menyebabkan gagal jantung. komplikasi ini biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir, yang dapat terinfeksi oleh sang ibu. bayi yang terserang virus Coxsackie Myocarditis akan terserang panas selama 2 minggu berturut-turut, diikuti dengan kesulitan bernafas, tak mau menyusu atau makan, enggan bergerak dan kadang-kadang didapat Cyanosis (kulit, bibir, dan kuku berwarna kebiruan karena kurangnya kandungan oksigen dalam darah).

komplikasi lain yang ditimbulkan adalah Hemorrhagic conjunctivitis, yaitu infeksi pada bagian putih mata, mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya, dan penglihatan kabur, bagian putih mata berwarna merah, membengkak, dan berair.

Pleurodynia (dikenal juga dengan penyakit Bornholm), juga dikaitkan erat dengan infeksi serangan virus Coxsackie, gejalanya adalah adanya sakit pada dada dan perut bagian atas. anak laki-laki yang terkena Pleurodynia biasanya merasakan sakit pada testicle-nya.

PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN VIRUS COXSACKIE

karena kurang spesifiknya gejala yang timbul, maka sering sekali penyakit ini menjadi tidak terdeteksi. ada beberapa metode pemeriksaan yang dapat memastikan adanya virus Coxsackie di dalam tubuh, salah satunya adalah melalui tes PCR (Polymerase Chain Reaction)

diberbagai rumah sakit, deteksi virus Coxsackie juga dapat diketahui melalui teknik penghitungan anti-bodi. virus Coxsackie dapat menyebabkan peradangan hati, dengan demikian, jika enzim yang diproduksi oleh hati terdeteksi meningkat, proses diagnosis bisa diarahkan ke penyakit virus Coxsackie.

tahun lalu, suatu jurnal kedokteran melaporkan bahwa pasien Coxsackie A16 dapat disembuhkan dengan Acyclovir, sejenis obat anti-virus yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit Herpes simplex. namun, keampuhan obat itu belum sepenuhnya terbukti.

meski tak mempan disinfektan, Coxsackie B ternyata dapat juga "kehilangan gigi" karena pengaruh beberapa zat, seperti chlorine, sinar ultra-violet, formalin, dan efek pemanasan yang tinggi. hal ini dapat dijadikan senjata untuk memerangi wabah.

LANGKAH PENCEGAHAN VIRUS COXSACKIE

Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap virus Coxsackie. jadi, yang paling utama harus dilakukan untuk mencegah virus Coxsackie adalah menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan dimana mereka tinggal.

selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah ke toilet

menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin

mencuci mainan anak-anak, menja, kursi, dan benda apa saja yang mungkin tercemar air liur

jika sudah terjadi wabah hindarkan anak-anak dari tempat umum, seperti mall, taman bermain, kolam renang dan sebagainya

sehabis bepergian sebaiknya orang-tua segera mengganti pakaian, sebelum melepas kangen pada anak-anak

Apabila anak anda terserang virus Coxsackie sebaiknya di rawat di Rumah Sakit agar tidak menulari orang-orang di sekelilingnya.

sumber -femina-

Tidak ada komentar: