Senin, 15 Desember 2008

MENGATASI ANAK YANG SERING NGOMPOL

Mengompol sebetulnya merupakan hal yang wajar dan sering dilakukan oleh anak usia BALITA. tetapi, kalau kebiasaan ini berlanjut sampai anak berumur di atas lima tahun, hal ini perlu menjadi perhatian orangtua. dalam menghadapi kasus seperti ini, sebaiknya orangtua tidak mengolok-olok anak, memarahi atau saling menyalahkan antara ibu dan ayah. usahakanlah untuk mulai menangani masalah tersebut secara nyata.

Mengompol, yang disebabkan oleh faktor kejiwaan, dapat merupakan akibat dari kecemasan, atau ketegangan yang dialami oleh anak. jadi, semakin anak dimarahi atau disudutkan dengan ejekan, anak akan menjadi semakin cemasdan sulit untuk menghentikannya. langkah yang sebaiknya diusahakan oleh orangtua untuk mengatasi permasalahan ini antara lain sebagai berikut :

1. Menelusuri hal-hal yang diduga menjadi sumber penyebab kecemasan anak sebagai sumber masalah kemudian mengupayakan jalan pemecahannya.

2. Lakukan pendekatan yang bijaksana agar kepercayaan diri anak tidak hancur.

3. Biasakanlah agar anak tidak minum terlalu banyak menjelang waktu tidur.

4. Usahakan agar anak dibiasakan untuk pergi ke kamar kecil sebelum naik ke tempat tidur. kira-kira 2 jam setelah tidur. usahakan pula untuk membangunkan anak dengan lembut, agar ia dapat pergi ke kamar kecil lagi.

5. Ada baiknya anak juga dilibatkan untuk mengatasi masalah akibat perbuatannya itu (mengompol) dengan suatu tindakan yang menunjukkan rasa tanggung jawabnya, misalnya dengan mengganti alas tidurnya atau menjemur kasurnya pada pagi hari. jadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang menyenangkan, sehingga anak pun terbiasa mengatasi masalahnya dengan jiwa yang optimis.

6. Apabila kebiasaan mengompol ini masih terus berlanjut dan penyebabnya adalah faktor fisik. kita dapat segera membawanya ke dokter ahli.

Pendekatan yang bijaksana akan lebih mudah menyelesaikan persoalan dibandingkan dengan cara-cara yang kasar atau memojokkan anak. dengan demikian usaha untuk menghentikan kebiasaannya mengompol juga akan dilakukan dengan sepenuh hati.


Sumber : Majalah Tika

Tidak ada komentar: